Lebih Baik Terlambat Daripada Tidak!!

/
1 Comments

Banyak orang yang tidak dapat menempuh pendidikan 'tepat' pada waktunya, dan karena 'terlambat' itulah justru mereka enggan untuk duduk di bangku sekolah ataupun kuliah. Ada yang bilang " gengsi mas, malu sama umur. Nanti saya paling tua lagi diangkatan". "Malu juga sama senior, udah tua gini kok masih jadi junior". "Lah mas, nyari ilmu itu kan nggak mesti sekolah, apalagi kuliah". "Itu yang punya feabuk sama miksrosop nggak sarjana bisa sukses" dan "bla.. bla.. bla..". Padahal justru rasa gengsi, enggan, apalagi menyamakan diri dengan Bill Gates maupun Mark Zuckerberg (baca: tidak tahu diri) malah membuat kita kelihatan semakin bodoh. Memang, ilmu tidak harus didapat melalui pendidikan formal (baca: sekolah dan universitas), tapi disanalah kita mendapat pengetahuan pokok tentang alam, bahasa, budaya, agama, bahkan teknologi. Sisanya, baru kita kembangkan sendiri.

Dari sekian banyaknya penduduk Indonesia yang kita cintai ini, sebagian besar memang belum mampu untuk mengenyam jenjang pendidikan formal. Boro-boro kuliah, untuk sanggup lulus ditingkat SMA atau yang sederajat saja sudah untung-untungan. Akan tetapi, ada juga yang memang mampu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi mereka 'malas'. Alasanya, kebanyakan sama seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Padahal, persaingan di era global ini sudah semakin ketat. Belum lagi adanya saingan baru, yaitu masuknya TKA (tenaga kerja asing) yang menyerbu Indonesia yang cukup menghebohkan dunia kerja Tanah Air. Kalau sudah begitu, apalagi senjata kita untuk bersaing dengan para pekerja impor tersebut? Pastinya pengetahuan yang memadai, bukan?
Namun, banyak juga orang yang 'salah niat' dalam menuntut ilmu di jenjang yang lebih tinggi. Sebagian besar dari mereka (atau kita?) masuk ke universitas top dengan jurusan bergengsi hanya untuk memperoleh sebuah gelar. Nah, mari kita berfikir kembali, apalah arti sebuah gelar dan ijazah kalau ilmu yang kita dapat tidaklah sepadan dengan gelar itu sendiri. Sekolah dan kuliah bukan hanya ajang untuk meninggikan derajat dan pamer, bukan juga tempat untuk mengoleksi gelar. Tujuan sebenarnya didirikan sekolah dan universitas bukan itu, tetapi adalah tempat untuk menambah ilmu dan wawasan, serta wadah untuk bersosialisasi. Dengan siapa? Ya dengan semua yang ada di sekolah atau universitas tersebut, tentunya. Karena apa yang kita lakukan di sekolah dan kampus berpengaruh dengan kehidupan kita sehari-hari.

Pergilah ke sekolah atau kampus dengan niat untuk mendapat setetes ilmu dari Yang Maha Kuasa melalui perantara guru dan dosen. Gelar hanyalah bonus yang didapat setelah kita menimba ilmu sekian lamanya. Setelah lulus, pergunakan ilmu dengan sebaik mungkin agar bermanfaat bagi orang lain, keluarga, agama, bahkan negara. Apalah arti orang yang berilmu kalau ilmu tersebut tidak diamalkan, melainkan hanya dipendam dan dijadikan harta karun. Toh, ilmu kita tidak akan berkurang apabila kita berbagi, justru semakin bertambah. Tidak percaya? Boleh dicoba. Lagipula apabila kita mengajari seseorang sebuah kebaikan dan mengamalkannya, selama orang yang kita ajar mengamalkan ilmu tersebut, kita juga mendapat pahala setimpal. Begitu pula sebaliknya apabila kita mengajari sebuah keburukan. Hitung-hitung sebagai tabungan amal di akhirat nanti kan?

Jadi, usia bukanlah penghalang dan tidak pernah menjadi penghalang bagi siapapun untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Malu? Lebih malu dengan manusia atau malu dengan Sang Pemilik Ilmu? Ada sebuah pepatah barat yang saya jadikan modal untuk terus menuntut ilmu di jalan-Nya. "Never too old to learn". Jangan pernah merasa tua untuk belajar. Meskipun kenyataanya saya adalah mahasiswa tertua di angkatan. Selamat belajar!



You may also like

1 comment:

Written By Yus. Powered by Blogger.