Banyak orang yang menemuiku dan mengejek karena aku sendiri. Aku memang sendiri, tak punya pasangan. Tapi, apa kemudian karena itu kalian menghinaku? Sehina itukah para single yang sedang berusaha menata masa depan dihadapan kalian? Tapi tak apa, biarlah aku hina dihadapan kalian. Aku sendiri bukan karena nasib, tetapi karena prinsip. Bagiku, masa depan dan mimpi-mimpi yang belum tercapai lebih penting daripada sekedar urusan hati.
Bagiku, cita-cita dan mimpi diatas segalanya. Termasuk urusan remeh macam cinta. Masih banyak mimpi yang belum terwujud, masih ada cita-cita dan asa yang belum kuraih. Dan aku tak ingin masa mudaku terbuang sia-sia karena cinta. Aku masih ingin berpetualang lebih jauh lagi, tanpa ada yang membatasi dan menghalangi. Aku ingin menjejakkan kakiku diberbagai belahan dunia. Aku ingin menghabiskan masa mudaku dengan keringat perjuangan, bukan dengan nyerinya patah hati. Terlalu banyak yang ingin kuraih.
Bukan berarti aku malas membuka hati, aku memang pernah kecewa karena tersakiti. Tapi masa depan dan mimpi adalah hal terpenting dalam hidup ini. Lagipula, untuk apa pacaran? Bersenang-senang, lalu sakit hati? Tanpa ada niat untuk bersama suatu hari nanti dalam sebuah kalimat satu nafas yang diakhiri dengan ucapan sah dihadapan penghulu? Terima kasih, aku tak ingin menyia-nyiakan masa mudaku dengan hal-hal remeh macam itu, apalagi untuk kemudian sakit hati karenanya.
Wahai kalian yang sedang asyik memadu kasih, apakah kalian sudah siap untuk menjalani masa depan kalian? Atau malah terlena karena mabuk asmara. Percayalah, kalau kalian sudah berusaha untuk memantaskan diri, maka suatu hari nanti akan datang seseorang yang pantas mendampingimu. Karena cinta yang baik pasti datang pada masanya. Untuk itu aku tak keberatan menunggu sampai waktunya tiba. Karena kamu pantas mendapatkan apa yang kamu perjuangkan.
Terasa amat sangat sakit  ketika ditinggalkan oleh seseorang yang  dicintai, disisi lain mungkin seseorang yang meninggalkanmu juga merasakan hal yang sama. Hanya saja, terkadang kita hanya tahu seseorang itu pergi karena ingin mencari seseorang yang lebih baik dari kita yang dulu pernah ada dalam kehidupannya.
Persepsi itu seakan-akan tertanam begitu saja dan mengakar kuat, dan seakan-akan kita selalu menyudutkan dia, dan menilainya seperti dia punya kesalahan yang penuh karena telah berani menyakiti hati kita. Akan tetapi, jarang sekali, bahkan mungkin ada yang tidak pernah berpikir bagaimana jika kita berada di posisinya. Pasti dia punya sebab mengapa dia berjalan perlahan menjauhimu. Ibarat pepatah “tak ada asap jika tak ada api.”
Bukan perkara mudah bagi dia untuk mengatakan semua hal yang terjadi dihadapanmu, berkata mengapa dia harus membuat jarak terhadapmu. Walau dia tahu ini adalah sesuatu yang menyakitkan, bagaimana tidak ?
‘sengaja untuk menyingkirkan diri, itu tak mudah.’
Sedangkan disisi lain kamu begitu merasa letih atas sikap yang telah ia perbuat padamu. Seolah-olah kesalahan terbesar adalah pada dirinya yang telah tega mundur dari barisan asmara yang telah dibina. Bukan begitu cara seseorang menunjukan cintanya, melainkan semata-mata mematuhi ego belaka.
Ada kalanya, kita harus berpikir tenang dan berprasangka lebih baik terhadap sesuatu yang terjadi. Kita memang tidak bisa secara langsung menyimpulkan atas apa dan karena apa sesuatu itu terjadi, akan tetapi ada hal yang patut kamu ketahui ketika dia pergi yakni karena ia ingin memantaskan diri.
Dia sadar, dia manusia biasa yang hanya ingin menjalani hidup dengan baik dan dengan cara yang  baik pula. Meskipun banyak orang yang bilang , cinta itu menerima apa adanya. Namun hakikatnya cinta itu menerima apa ada (kebaikannya), dan jika dia memilih jalan hidupnya, maka mengapa kita harus melarangnya. Yang baik menurutmu belum tentu baik menurut dia, jadi biarkan dia memutuskan apa yang terbaik untuk hidupnya
Dia ingin kamu mampu mendewasakan diri, dengan cara meraih kesuksesan masing-masing. Bukankah jika benar-benar kamu dan dia berjodoh maka akan dipertemukan kembali oleh Yang Maha Kuasa dalam keadaan lebih baik dari saat ini dan lebih siap untuk menata kehidupan esok
Jika dia yang sekarang, tak datang dikemudian hari, maka yakinlah, Allah telah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik untuk masa depanmu. Karena semua hanya titipan semata, begitu pula dengan cinta.
Written By Yus. Powered by Blogger.