Enigma

/
0 Comments
/1/
Hanya arah yang tak bisa dibaca angin 
Enyah menyusup sela-sela jari
Lalu lenyap, kemudian senyap
Perlahan menjadi butir-butir kesedihan
Mengembun diantara kecupan selamat malam
Entah pulang, entah pergi



/2/
Pintu-pintu kota sengaja dibuka
Langit malam berjaga sambil bercerita
Embun jatuh terluka hingga membasahi
Akar kamboja disekitar komplek merah
Subuh terakhir yang menjadi saksi perjalanan
Elegi yang tak pernah disudahi


Kauman, Juni Tahun Corona


You may also like

No comments:

Written By Yus. Powered by Blogger.