Cerita Nabi-Nabi

/
0 Comments
Hey, it's me again. Surprised? I guess not, cause this is my blog y'all. But today I wanna tell ya something. I really hate it when people say I'm a nice, warm, kind and helpful man. Nah, you just don't know me yet, dude. Don't label me with that good stuff. Indeed, the more you know me and see my darkest side, the more you'll regret saying that I'm kind. Because in fact, I'm not that kind. You'll know that I'm such dick, an asshole, a mess, and a douchebag. 

Sounds childish? I know. Au ah, capek ngomong pake basa enggres perlu mikir. Tapi gini ya, yang bikin males adalah, karena kesan pertamanya orang-orang pada ngecap aku sebagai orang baik, lalu ketika aku tidak menjadi baik, mereka heran, kecewa dan bilang "kok kamu sekarang gini sih" "kamu berubah" "sejak kapan kamu gini", yo bitch, aku udah gini dari dulu, kalian aja yang baru tau sekarang, gausah kaget. Aku manusia setengaah setan, cuma kadang pake topeng malaikat kemana-mana. Banyak kok yang benci sama aku, tersakiti sama aku (buset bahasanya), dan punya dendam sama aku. Aku udah biasa dibenci, jadi rasanya aneh aja kalo ada orang yang suka muji2 aku. Tandanya dia belom kenal betul. 

Ya kalo kalian nyesel kenal sama aku pergi aja. Daripada aku ngerusak ekspektasi kalian, kan. Kalian pikir cuma karena aku lulusan pesantren terus aku orangnya alim, pinter ngaji, suka ibadah, gapernah nakal? Wah anda kebanyakan nonton sinetron, kurang-kurangin ya, gabaik. Anak pesantren juga manusia biasa boss, bisa berbuat dosa juga. Heboh amat. Segitu pentingnya latar belakang seseorang buat jadi patokan kalian nilai orang itu? Yeee, paok. 

Dah ah, gatau mau ngomong apa. Makin kebawah kok tulisannya makin ngawur. 


You may also like

No comments:

Written By Yus. Powered by Blogger.