Tuhan Bernama Kopi

/
0 Comments
Jangan pernah salahkan kopi, jika pada akhirnya kau dapati tiba-tiba kuberpuisi darinya

Kau tahu, sayang, ia adalah penyair terbaik

Diamnya selalu bermakna, pahitnya selalu berharga, bahkan aromanya punya irama

Ia hidup!

Sungguh, kau tak akan pernah paham, bagaimana setiap tetesnya bagai candu

Memberiku nikmat yang membunuh

Bagaikan serigala dibawah purnama

Memburu dalam genggaman pena

Menghujam rasa diatas tinta

Sebuah titah cucu adam, yang berkelana di hutan asmara

Mencari serpihan rusuk yang hilang dari sebongkah nurani yang usang

Ah, bahkan kopiku lebih nikmat daripada jatuh hati

Sudah malam, tidur sajalah

Agar esok kau sanggup mengembara, berlayar melintasi badai rindu

Biar cepat sampai kau ke rumah bumi


-Sisa Gerimis


You may also like

No comments:

Written By Yus. Powered by Blogger.